Comments

Postingan Populer

Jumat, 03 Juli 2020

Batang Padi Cokelat, Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan  Turun Ke Purwosari 

PASURUAN_Lumbung Berita.

 Puluhan  hektare tanaman padi di Desa Kertosari dan Desa Martopuro  Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan berpotensi gagal panen akibat serangan hama wereng batang padi cokelat. 

Diketahui bahwa, lahan tanaman padi seluas 5 hektare juga dipastikan puso, atau tidak mengeluarkan hasil dan berakibat padi mati.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pasuruan  yang diwakili Kasi, Agus Yasin, mengatakan, serangan hama wereng batang padi cokelat terjadi pada lahan seluas 60 hektare, dengan rincian 40 hektare rusak ringan, 10 hektare rusak sedang, 5  hektare rusak berat, dan 5 hektare dipastikan puso.

"Sebagian sudah masuk masa panen, sehingga segera bisa dipanen. Yang belum masa panen kita laksanakan gerakan pengendalian massal sampai panen," Kata Agus, saat di Desa Kertosari pada  Jum'at (03/07/20).

Berdasarkan keterangan Agus, luas tanaman padi di Desa Kertosari  dan Martopuro Kecamatan Purwosari  sekitar 60 hektare. Untuk itu, pihaknya mengupayakan gerakan pengendalian terhadap tanaman padi, dengan serangan hama wereng batang padi cokelat supaya masih bisa panen.

"Kami berupaya serangan hama wereng batang cokelat tidak meluas. Saat ini, kami dan petani berupaya melakukan gerakan penyemprotan insektisida pengendalian hama secara serempak, dan pemberian obat hama wereng batang padi cokelat supaya tidak meluas," Jelasnya.

Agus menghimbau, setelah Masa  Tanam  (MT) II atau masuk masa (MT ) III, sebaiknya petani menanam padi parietas inpari 13 , 42, 43  seperti jagung dan kedelai, sehingga dapat memutus siklus hama wereng batang padi cokelat.

"Kami meyakini pola tanam, padi-padi-palawija dapat memutus siklus organisme pengganggu tanaman, termasuk hama wereng batang padi cokelat," ujar Agus.

Sementara itu, ketua kelompok tani dan rukun tani, Arif Efendi, Dusun Kanigoro, Desa Kertosari, Purwosari berharap Pemkab Pasuruan bisa memberikan subsidi atau ganti rugi kepada petani, yang tanaman padinya gagal panen. 

Hal ini mengingat hasil panen diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan, terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini.

"Petani yang tanaman padinya gagal panen harus dibantu dalam bentuk subsidi, atau bantuan lainya supaya mereka tidak terpuruk pada Masa Tanam (MT) berikutnya, apa lagi mengingat saat ini kita di landa pandemi COVID-19 saat ini," Jelas Efendi.

Jurnalis   : Yudha
Penerbit : Redaksi

0 komentar:

Posting Komentar