Regulasi Tak Kunjung Jelas, Seniman Pasuruan Gelar Aksi Protes
Pasuruan, Lumbung Berita
Kesal dengan ketidak pastian kebijakan Pemkab Pasuruan, para pelaku seni melakukan pertunjukan teatrikal di Candi Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Selasa (21/07/2020).
Dengan mengambil tajuk 'Habis', aksi yang dilakukan di area luar Candi yang dikenal dengan sebutan Sumber Tetek tersebut mengisyaratkan lambatnya pemerintah dalam menerbitkan regulasi untuk pelaku seni dan budaya.
Dalam teatrikal yang ditampilkan oleh Komunitas Tegak Budoyo ini, diceritakan bagaimana kesedihan para seniman seni pertunjukan.
Kesedihan itu tampak jelas dalam lakon yang diperankan. Menari dengan kaki terlilit Rantai dan Bola Hitam bertuliskan Regulasi. Yang artinya, sampai hari ini belum ada payung hukum dalam memperbolehkan pentas.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan (DK3P) Lukas Cahyabuana W mengapresiasi langkah seniman dalam menyuarakan kondisinya.
"Saya bangga dengan cara mereka menyampaikan aspirasi. Tak perlu melibatkan banyak orang. Cukup dengan performing art." Jelasnya.
Pria yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata ini juga menyayangkan sikap Pemerintah yang belum mengeluarkan regulasi terkait tata cara penyelenggaraan kegiatan kesenian.
"Regulasi itu yang sangat diperlukan. Semoga pejabat Kabupaten Pasuruan mendengar keluhan para seniman ini." Tambahnya.
Senada dengan Lukas, Sekretaris DK3P Cucuk Grenk menambahkan, keberadaan regulasi penting untuk acuan para seniman. Apalagi, sebutnya, tak lama lagi memasuki bulan - bulan sibuk akan gelaran kesenian.
"Sebentar lagi sudah masuk bulan-bulan yang biasanya penuh dengan aktivitas kebudayaan. Yaitu bulan Agustus, Besar dan Suro. Kalau sampai pemerintah tidak mengeluarkan regulasi, sama halnya dengan membunuh para pekerja seni." Tegasnya.
Jurnalis : Indra
Penerbit : Redaksi
0 komentar:
Posting Komentar