Comments

Postingan Populer

Kamis, 20 Agustus 2020

Ratusan Banser Pasuruan Luruk Dugaan Ujaran Kebencian Berkedok Yayasan di Rembang 

Lumbungberita.Pasuruanid
Banser Kabupaten Pasuruan meluruk adanya dugaan yayasan pendidikan berkedok Islam, namun tidak sesuai kaidah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, yang berada di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (20/08/20) pukul 09:00 Wib.

Bermula pada informasi masyarakat adanya dugaan penyebaran ideologi khilafah dan ujaran kebencian di Sosmed, dengan menghina dan menjelek-jelekkan salah satu tokoh agama yaitu Habib Luthfi.


Diduga lembaga atau yayasan tersebut menjadi bagian dari organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terlarang.

Ketua PC GP Ansor Bangil, H Sa'ad Muafi Avas Maulidi, memimpin ratusan rombongan Banser berangkat dan bersama-sama dari satu arah yaitu PC-Ansor, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan menuju Rembang.

Kepada awak media, Gus Muafi (Panggilannya) menjelaskan, Bahwa kedatangannya ke Rembang terkait unggahan dari Sosmed/Facebook, tentang dugaan ujaran kebencian.

"Kami ingin bertabayyun atas unggahannya di medsos yang menjelek-jelekkan Habib Luthfi," Kata Gus Muafi.

Saat di lokasi, anggota Banser menemukan sejumlah simbol-simbol berupa atribut atau bendera, majalah dan perlengkapan lainnya yang dicurigai sebagai gerakan HTI, yang menuju ke ideologi khilafah.

"Kami ingin Tabayyun (Berdiskusi) dan mencurigai bahwa di sini menjadi tempat penyebaran ideologi khilafah (HTI)," Ungkap Pria yang diketahui sebagai anggota DPRD Kabupaten Pasuruan .

Tanpa diduga, anggota Banser menemukan foto Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dicorat-coret. Kemudian tidak memiliki bendera merah putih dan foto wakil Presiden masih belum diganti.

Lucunya dan bikin tercengang saat diduga Kepala Sekolah yang berada di yayasan tersebut ditanya, siapa nama wakil Presiden sekarang, ia menjawab salah alias tidak tahu.


Dari sidak di Tempat Kejadian Perkaran (TKP), ada beberapa barang dan alat bukti yang langsung diamankan pihak yang berwajib. 


Dengan adanya kejadian tersebut, Gus Muafi akan melaporkan dua orang terduga tersebut ke pihak Kepolisian, yang diduga menjadi dalang dan aktor penyebaran ideologi khilafah di wilayah Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.


"Perlu di ingat, saya akan segera mengirim surat resmi ke Kemenag untuk mencabut izin sekolah ini. Karena mereka menyebarkan ideologi khilafah dengan berlindung di balik lembaga pendidikan," Tutupnya Gus Muafi.



Jurnalis   : Yudha
Penerbit : Redaksi.

0 komentar:

Posting Komentar