Mahasiswa UMM Memberi Sosialisasi Pembuatan Hand Sanitizer Dari Tanaman Herbal Di Desa Glagahsari.
Sukorejo, lumbungberita
UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) merupakan salah satu kampus swasta yang saat ini sedang mengerahkan mahasiswanya dari berbagai jurusan untuk turun lapang, observasi, dan mendapat solusi. Inovasi yang diselenggarakan UMM kini menghasilkan berbagai dampak di masyarakat.
Mahasiswa UMM yang tergabung dalam satu kelompok program PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) tahun 2020 periode II yang tengah melaksanakan kegiatannya di desa Glagahsari, Kecamatan sukorejo, Kabupaten Pasuruan- Jawa Timur berinisiatif mengajak Anggota gugus tugas Covid-19 dan ibu-ibu PKK untuk membuat handsanitizer alami dari tanaman herbal yang mudah di dapatkan di sekitar lingkungan desa.
Saat ini, Indonesia tengah memasuki era tatanan kehidupan baru (New Normal), hal tersebut menyebabkan perlu adanya kesiapan dari warga dalam melaksanakan kehidupan normal baru dengan berbagai kebiasaan baru. Salah satu kebiasaan baru yang harus dilakukan pada era ini adalah kebiasaan mencuci tangan. Namun, tidak setiap setiap tempat menyediakan tempat cuci tangan. Sebagai alternatif jika tidak menemukan tempat cuci tangan bisa menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer terbukti mampu mengurangi kuman yang menempel sehingga resiko terlular virus semakin minim.
Permintaan hand sanitizer yang melonjak menyebabkan harga barang ini ikut naik dipasaran. Tidak hanya harga yang naik, sempat juga mengalami kelangkaan. Karena itu mahasiswa UMM yang sedang menjalankan program PMM Bhaktimu Negeri dengan 5 orang anggota mahasiswa dari latar belakang fakultas yang berbeda yang dibimbing oleh salah satu dosen UMM, yaitu Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si,. Program kerja mengenail pembuatan hand sanitizer dari tanaman herbal ini di ketuai oleh Ahmad Hidayatulloh, Mahasiswa semester 6.
Mahasiswa Melakukan edukasi kepada Gugus tugas Covid-19 dan Ibu-Ibu Pkk di desa Glagahsari untuk menambah wawasan dalam pembuatan hand sanitizer alami dengan menggunakan tanaman herbal yang mudah di dapatkan di daerah desa sekitar.
Dalam sosialisasi pembuatan hand sanitizer kali ini mahasiswa menggunakan tanaman lidah buaya dan serai sebagai bahan utamanya, Karena dua tanaman tesebut banyak mengandung Antiseptik, zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Lidah buaya (Aloe vera L.)merupakan tanaman fungsional yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Penelitian menunjukkan lidah buaya memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang bersifat antiseptik.
‘’Mahasiswa mengajarkan cara pembuatan dua jenis hand sanitizer, dengan campuran alkohol dan non alkohol, Hand sanitizer alami yang terbuat dari tanaman herbal seperti daun serai mengandung berbagai zat seperti alkaloid, lafonoid, safonin, tanin, geranil, citrunela. Manfaatnya dapat membunuh kuman dan bakteri selain itu juga dapat bermanfaat untuk mengusir nyamuk, Hand sanitizer dari campuran ekstrak gel lidah buaya dan alkohol juga memiliki banyak fungsi selain membunuh kuman dan bakteri juga dapat melembabkan kulit, Hanya saja untuk yang non alkohol umur simpanya jadi lebih pendek, yaitu sekitar 1 minggu , sedangkan yang dengan campuran alkohol bisa bertahan hingga 2 minggu, Diharapkan dengan adanya edukasi ini dapat bermanfaat dan dipraktikkan oleh warga Desa Glagahsari, karena ini merupakan salah satu upaya menjaga kebersihan diri, sehingga bisa meminimalisir bahkan memutus rantai penyebaran berbagai bakteri dan virus, terutama COVID-19 yang sedang marak saat ini .” jelas Ahmad Hidayatulloh, Rabu (19/07/2020). selaku ketua program kerja edukasi pembuatan hand sanitizer dari tanaman herbal.
Jurnalis : mr
Penerbit : Redaksi
0 komentar:
Posting Komentar