Comments

Postingan Populer

Senin, 29 Juni 2020

Petani Menjerit Akibat Gagal Panen, Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Fraksi Golkar Angkat Bicara


Pasuruan_Lumbung Berita.
Kabar kurang sedap di alami petani, khususnya petani padi di Kabupaten Pasuruan yang terancam gagal panen akibat tanamannya diserang hama wereng.


Akibat serangan hama wereng tersebut membuat tanaman padi mengering dan berakibat gagal panen. Fenomena tersebut langsung ditanggapi serius anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Fraksi Golkar, Yuni Kusuma Winahyu. Pada Senin (29/06/20) pukul 13:00 Wib.


Kepada media Lumbung Berita ia mengatakan, kalau dirinya sangat  prihatin terhadap musibah yang membuat para petani tersebut merugi.

"Saya berharap serta meminta kepada pemerintah Kabupaten Pasuruan, melalui Dinas Pertanian bisa mencarikan solusi bagi para petani, untuk segera turun tangan secara langsung kelapangan melihat keadaan yang menimpa petani," Katanya.


Menurutnya, mengingat pertanian adalah sebagai ujung tombak ketersediaan pangan beras lokal.


Banyak tantangan bagi para petani saat mau bercocok tanam hingga memanen, mulai dari minimnya ketersediaan masalah pupuk dan obat-obatan pertanian yang harganya sangat mahal, sehingga sangat beresiko sekali bagi kelangsungan hidup para petani.


"Bila tidak di tangani secara serius dan perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Pasuruan, bukan tidak mungkin jumlah mereka akan semakin hari semakin terus berkurang," Ungkap Yuni Kusuma Winahyu.


Masih menurut anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, kehadiran pemerintah sangatlah penting, mulai dari memberikan pendampingan hingga sarana dan prasarana di segi pertanian moderenisasi akan bidang pertanian, sehingga akan sangat bisa membantu bagi kelangsungan hidup para petani.


"Kami sangat khawatir, apabila petani akan sering merugi, petani lama kelamaan akan musnah, bisa berakibat resiko kelangkaan sembako di Kabupaten Pasuruan," Jelasnya.


Sudah saatnya pemerintah turun tangan dalam hal ini, pemerintah bisa mengarahkan para petani beralih dari bercocok tanam secara tradisional ke sistem moderen.


Bisa di contohkan di daerah-daerah maju dan berkembang dibidang pertanian, yang banyak menggunakan mesin-mesin tanam dan panen, tentu semua dengan dukungan pemerintah," Tutup Yuni.


Konsep ideal pertanian moderen menurut Politikus Partai Golkar itu yakni dengan menggabungkan sistem pendukung pertanian secara komplek, yakni, dengan ketersediaan pupuk unggul dan racun anti hama bersubsidi, pendampingan dari penyuluh secara berkala, hingga tersedianya mesin-mesin untuk tanam dan panen padi.


Serta hal yang tidak kalah pentingnya lagi adalah, pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota hendaknya merumuskan asuransi bagi para petani yang gagal panen, sehingga dapat mengurangi resiko kerugian yang cukup besar.


Seperti diketahui, Kementerian Pertanian RI sejak 2011 telah membentuk Pokja Asuransi Pertanian, untuk merumuskan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). 


"Hal itu diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 19/2013 tentang perlindungan dan Pemberdayaan Petani, pasal 37 ayat 1 bahwa Pemerintah (Pusat dan Daerah) wajib melindungi petani dari kerugian gagal panen dalam bentuk asuransi pertanian," Pungkas Yuni.


Konsep ideal tersebut dapat dijalankan, maka akan memberikan banyak kemudahan bagi petani untuk berkembang, sehingga akan semakin dekat dengan tujuan Kabupaten Pasuruan yaitu Swasembada Pangan. 

Jurnalis   : Yudha
Penerbit : Redaksi.

0 komentar:

Posting Komentar